Senin, 05 Desember 2011

Ada Bocah di Gramedia


Siang itu hari Sabtu. Biasanya aku pulang pagi-pagi menuju rumahku di Tangerang. Maklum setelah seminggu tinggal di kostan dan berkutat dengan tugas-tugas kuliah dan organisasi, rasanya rumah menjadi obat pelepas penat. Tapi hari itu berbeda. Hujan lebat mengguyur Jakarta. Aku pun urung berangkat malah diam di kamar sambil baca-baca buku. Pikirku sebentar lagi hujan akan reda dan aku bisa pulang.

Waktu yang dinanti-nanti pun tiba, langit cerah. Aku bersiap dan segera berangkat. Anehnya otakku menolak untuk langsung menuju rumah. Otakku mengajakku ke gramedia. Entah apa maunya tapi akhirnya kuturuti keinginannya. Betapa bodohnya aku. Impianku melepas penat sirna sudah.

Di gramedia yang ada 4 lantai ini aku langsung menuju lantai 2. Lantai favoritku. Favorit karena di sini tempatnya buku-buku umum. Mataku dengan sigap menelusuri tumpukan-tumpukan itu. Tapi ternyata ada yang lain yang menarik perhatianku. Bukan buku tapi bocah. Sekumpulan bocah ada di gramedia.

Tidak cerdas jika aku bertanya dalam hati apa yang sedang mereka lakukan di sini. Aku tahu pasti mereka ingin membaca buku. Tapi yang aku mau tahu mengapa mereka mau datang ke gramedia ini dan membaca buku. Aku melirik mereka dengan sinis. Tapi sinisku rasanya bukan karena mereka di gramedia dan membaca buku. Sinisku rasanya karena keirianku pada mereka. Yah, waktu kecil dulu aku tidak pernah ke gramedia.

Tapi dari rasa sinis dan iriku itu aku bangga melihat bocah-bocah itu. Masih kecil sudah gemar membaca. Kelak dewasanya mereka akan menjadi manusia yang cerdas berwawasan luas. Aku berharap ada banyak lagi bocah-bocah Indonesia di gramedia. Ada banyak lagi bocah-bocah Indonesia yang gemar membaca. Karena aku berharap, bocah-bocah itu yang akan membangun Indonesia menjadi negara yang cerdas dan berpengetahuan luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar